Jumat, 01 Oktober 2010

Tak Ada Sanksi untuk PO Sumber Kencono

SURABAYA, KOMPAS.com - Hanya dalam waktu enam jam pascakecelakaan yang merenggut tiga nyawa, Senin (13/9/10) kemarin, Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal bus Purabaya akhirnya mencabut larangan beroperasi Perusahaan Otobus Sumber Kencono, Senin (13/9) sekitar pukul 19.00. Meski sudah mengakibatkan kecelakaan lalu lintas berkali-kali, namun tak ada sanksi yang dijatuhkan pemerintah pada perusahaan angkutan ini.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Eddi mengatakan, mulai Senin (13/9) malam, sekitar 250 armada bus Perusahaan Otobus (PO) Sumber Kencono kembali beroperasi seperti biasanya.
"Setelah kondisi di lapangan kondusif, maka bus-bus PO Sumber Kencono kami izinkan berangkat lagi. Peristiwa kemarin adalah musibah, kami hanya bisa memaklumi," ucapnya, Selasa (14/9/10) di Surabaya.
Karena lokasi kecelakaan berada di luar wilayah Terminal Purabaya, menurut Eddi, kasus tabrakan bus Sumber Kencono nomor polisi W 7605 UN yang mengakibatkan kematian tiga warga kemarin bukan menjadi wewenang Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Karena itu, pihaknya tak bisa memberikan sanksi ataupun pencabutan izin trayek pada PO Sumber Kencono.
"Pencabutan izin trayek bus antarkota antarprovinsi adalah wewenang Direktorat Jenderal Perhubungan Darat setelah mendapat laporan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo dan Dinas Perhubungan Jatim. Kami hanya bisa memberi peringatan atau tilang di dalam lokasi terminal saja," paparnya.
Meski demikian, Eddi menegaskan, perusahaan PO Sumber Kencono bersama pengemudi wajib memberikan santunan pada korban kecelakaan tanpa menggugurkan tuntutan pidana yang harus dijalani. Hal ini menjadi tanggungjawab melekat bagi perusahaan maupun sopir yang bersangkutan.
Catatan bagi PO Sumber Kencono
Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf meminta pihak Kepolisian mengusut tuntas kasus kecelakaan yang mengakibatkan tewasnya tiga warga di Jalan Raya Beringin Bendo, Sidoarjo. Menurut Saifullah, peristiwa ini harus menjadi catatan penting bagi para pengelola bus untuk berhati-hati dan mengutamakan keselamatan penumpang serta masyarakat.
"Peristiwa ini adalah catatan kesekian kalinya untuk PO Sumber Kencono. Jangan sampai moda transportasi bus justru membahayakan pengendara lain. Masyarakat pun nantinya akan protes dan melakukan tindakan sendiri jika hal ini dibiarkan terus-menerus," paparnya.
Pada pukul 12.15, bus Sumber Kencono nomor polisi W 7605 UN yang dikemudikan Gunadi bertabrakan dengan sepeda motor Honda dengan nomor polisi L 2024 RE di Jalan Raya Beringin Bendo Sidoarjo. Akibatnya, pengendara sepeda motor, Zainul Rofiq bersama istrinya Ahmada Maulidiyah dan putrinya Rofika Maratus Sholihah yang masih balita tewas seketika.
Dua hari sebelumnya, bus Sumber Kencono bahkan dibakar massa di Ngawi karena menabrak hingga tewas pengendara sepeda motor. (sumber: http://regional.kompas.com)

Kamis, 30 September 2010

po zena... bus parwisnya arek malang

sebagai orang yang sudah lama tinggal di daerah malang, saya sudang sangat tidak asing dengan nama PO Zena.. apa lagi saya sendiri adalah seorang bus lovers.. apa lagi bagi kebanayakan orang malang sendiri, siapa yang tidak tau bis yang bernama Zena. Di sini akan aya bahas  sedikit mengenai PO Zena ini..
0 Nopember 2003, Po Zena mengawali dan resmi meramaikan kancah dunia per bis an di Inonesia. Salah satu group dari perusahaan rokok (PR) Suket Teki ini mengusung moto sopan, nyaman dan tentram. Po Zena berusaha memberikan layanan terbaik kepada para penumpangnya.

Kali pertama mengoperasikan armadanya, Po Zena memiliki 52 unit armada, namun hingga kini yang tersisa tinggal 25 unit armada. Trayek yang dimiliki Po Zena meliputi, bis bumel reguler; Blitar-Malang-Surabaya P.P., Dampit-Malang-Surabaya P.P., Malang-Surabaya-Tuban P.P., Malang (Terminal Gadang)-Surabaya P.P. Selain itu juga mempunyai bis malam antar kota antra propinsi kelas eksekutif trayek Malang-Denpasar P.P., Surabaya-Denpasar P.P., dan Malang-Jogya-Purwokerto P.P.

Armada yang digunakan Po. Zena divisi bis malam menggunakan mesin dan chasis Hino RK Turbo&RG, Mercedez Benz OH 1521 sebanyak 3 unit dan satu unit Mitsubishi RM. Bis-bis Zena menggunakan bodi dari karoseri Adi Putro, Tentrem, New Armada, dan beberapa menggunakan model karoseri produksi lokal Malang.

Divisi bis antar kota Zena dipimpin oleh Toni Dwi Wijaya, putra pemilik Po Zena. Kantor dan pool Po Zena Trans divisi bis antar kota berlokasi di Jl Mayjen Sungkono 121 Buring, Kota Malang. Po Zena juga memiliki unit armada bis pariwisata dan bis kerja sama dengan beberapa sekolah negeri terkemuka di Kota Malang. Armada pariwisata bis Zena sudah menjadi langganan bagi para pengguna bis pariwisata, karena didukung oleh armada yang baik dan kru berpengalaman. Divisi pariwisata Po Zena berkantor dan pool di Jl. Sundacho S. Supriyadi Sukun Kota Malang.

Diusianya yang ke-23 tahun, Sam Toni pengusaha bis muda ini dibantu dengan 50 karyawan lainnya berusaha untuk tetap eksis dalam menjalankan usaha bis antar kota demi majunya dunia transportasi darat di Indonesia.(sumber:http://bismaniamalangraya.multiply.com/photos/album/116/Zena_P.O._Asli_Malang)

Senin, 27 September 2010

THE NEW SCANIA K 308 IB PO HARAPAN JAYA

K 380 IB merupakan varian terbaru dari SCANIA, pabrikan chassis dan mesin bus asal Swedia, dan PO. Harapan Jaya menjadi pemilik pertama chassis ini di Indonesia.
saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke garasi PO. Harapan Jaya di Tulungagung pada akhir pekan yang lalu (Minggu, 27 Juni 2010) untuk sekadar mengabadikan gambar-gambar SCANIA varian terbaru dan pertama di Indonesia ini.

Filosofi nama "Scorpion King" diambil da model body bis tersebut yang menyerupai kalajengking (Scorpion) dan nama "King" diambil dari nama Sang Owner, yaitu Alm. Bpk. Khuncoro (King Zhu). Dan sebagai wujud penghormatan terakhir dari Tentrem untuk beliau, maka tentrem memutuskan memberi nama "Scorpion King" pada body bus keluaran baru tersebut.

Perlu diketahui juga bahwa body bagian belakang bus ini sudah mengalami penggantian model sebanyak 4 kali. Hal ini dikarekanakan Bpk. Alm. Khuncoro merasa tidak cocok dengan model-model yang ditawarkan sebelumnya.

Menurut informasi dari Mr. Eko, yang bertindak selaku "komandan" Bus Malam PO. Harapan Jaya, bus ini akan kembali lagi ke Tentrem untuk mempercantik bagian-bagian yang dirasa masih kurang, karena pada saat pengerjaannya, Pihak PO. Harapan Jaya meminta agar Tentrem segera menyelesaikannya karena bus tersebut akan digunakan untuk acara prosesi pemakaman Alm. Bpk. Khuncoro.

Bus ini dinobatkan menjadi bus dengan "Atap tertinggi" yang pernah dimiliki oleh PO. Harapan Jaya, sehingga pada saat bis tersebut datang di garasi, pihak PO. Harapan Jaya harus memangkas beberapa bagian atap garasi miliknya.(sumber:http://bandungbiser.com)